Langsung ke konten utama

Sektor Saham Potensial di Pilpres 2024: Analisis Visi Misi Capres dan Tren ESG

Pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi pasar saham dan investasi. Pemilu dapat menciptakan sentimen positif atau negatif bagi sektor-sektor tertentu, tergantung pada kebijakan dan program yang ditawarkan oleh calon presiden dan wakil presiden. Selain itu, pemilu juga dapat menjadi momentum untuk mengevaluasi kinerja perekonomian Indonesia dan prospeknya di masa depan.


Pada tahun 2024, Indonesia akan kembali menggelar pemilu presiden dan wakil presiden. Ada tiga pasangan calon yang akan bersaing, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud). Masing-masing pasangan memiliki visi dan misi yang berbeda-beda, termasuk dalam hal sektor saham yang diunggulkan.


Selain memperhatikan visi dan misi capres, investor juga perlu mempertimbangkan tren Environmental, Social, and Governance (ESG) yang semakin berkembang di dunia. ESG adalah standar praktik bisnis yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan sosial, dan tata kelola usaha yang baik. Standar ini diukur melalui berbagai indeks seperti S&P Dow Jones Sustainability World Index, SGX ESG Transparency Index, dan IDX ESG Leaders.


ESG menjadi penting karena dapat mempengaruhi reputasi, risiko, dan kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang menerapkan ESG dapat menarik minat investor, konsumen, dan pemangku kepentingan lainnya yang peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Sebaliknya, perusahaan yang tidak menerapkan ESG dapat menghadapi risiko hukum, sanksi, dan boikot yang dapat merugikan bisnisnya.


Dalam artikel ini, kami akan mengulas sektor saham potensial di pilpres 2024 berdasarkan analisis visi misi capres dan tren ESG. Kami akan membahas sektor-sektor yang diunggulkan oleh masing-masing pasangan calon, potensi sektor tersebut di masa depan sesuai keadaan makro ekonomi saat ini yang serba ESG, dan apa yang harus dilakukan investor mengenai hal ini.


Sektor Saham yang Diunggulkan oleh Anies-Cak Imin

Pasangan calon nomor urut satu, Anies-Cak Imin, memiliki visi Indonesia Adil dan Makmur untuk Semua. Misi mereka antara lain adalah memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air¹. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.


Berdasarkan visi dan misi tersebut, sektor saham yang diunggulkan oleh Anies-Cak Imin adalah sektor konsumer, sektor infrastruktur, sektor energi, dan sektor kesehatan. Sektor konsumer dapat mendapat manfaat dari peningkatan daya beli masyarakat akibat kebijakan subsidi dan bantuan sosial yang ditawarkan oleh Anies-Cak Imin. Sektor infrastruktur dapat mendapat dukungan dari alokasi anggaran yang besar untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan pangan, energi, dan air. Sektor energi dapat mendapat insentif dari kebijakan yang mendorong pengembangan energi terbarukan dan efisiensi energi. Sektor kesehatan dapat mendapat dorongan dari kebijakan yang meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.


Beberapa contoh saham potensial dalam sektor-sektor ini antara lain:

- Sektor konsumer: PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Matahari Department Tbk (LPPF), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

- Sektor infrastruktur: PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

- Sektor energi: PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Star Energy Geothermal Tbk (STAR), PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA).

- Sektor kesehatan: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Phapros Tbk (PEHA), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).


Sektor Saham yang Diunggulkan oleh Prabowo-Gibran

Pasangan calon nomor urut dua, Prabowo-Gibran, memiliki visi Indonesia Maju, Mandiri, dan Berdaulat. Misi mereka antara lain adalah membangun ekonomi nasional yang berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan, memperkuat pertahanan dan keamanan nasional, serta memajukan demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup, serta mengembangkan sektor pertanian, perikanan, dan kelautan.


Berdasarkan visi dan misi tersebut, sektor saham yang diunggulkan oleh Prabowo-Gibran adalah sektor pertahanan, sektor pertanian, sektor perikanan dan kelautan, dan sektor teknologi dan komunikasi. Sektor pertahanan dapat mendapat manfaat dari peningkatan anggaran dan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang ditawarkan oleh Prabowo-Gibran. Sektor pertanian dapat mendapat dukungan dari kebijakan yang meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan ketahanan pangan petani. Sektor perikanan dan kelautan dapat mendapat insentif dari kebijakan yang melindungi kedaulatan maritim, mengembangkan industri perikanan, dan melestarikan sumber daya kelautan. Sektor teknologi dan komunikasi dapat mendapat dorongan dari kebijakan yang mendorong inovasi, digitalisasi, dan kemandirian teknologi.


Beberapa contoh saham potensial dalam sektor-sektor ini antara lain:

- Sektor pertahanan: PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Inti (Persero), PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP).

- Sektor pertanian: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT SMART Tbk (SMAR), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

- Sektor perikanan dan kelautan: PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI), PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO), PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM), PT Bali Seafood International (BSI), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

- Sektor teknologi dan komunikasi: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Link Net Tbk (LINK), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).


Sektor Saham yang Diunggulkan oleh Ganjar-Mahfud

Pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud, memiliki visi Indonesia Sejahtera, Berdaya, dan Bermartabat. Misi mereka antara lain adalah mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, membangun infrastruktur yang merata dan berkualitas, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan, kebhinekaan, dan toleransi. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan publik, reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi, serta pengembangan sektor pariwisata, kreatif, dan UMKM.


Berdasarkan visi dan misi tersebut, sektor saham yang diunggulkan oleh Ganjar-Mahfud adalah sektor pariwisata, sektor kreatif, sektor UMKM, dan sektor finansial. Sektor pariwisata dapat mendapat manfaat dari kebijakan yang meningkatkan promosi, investasi, dan fasilitas pariwisata di seluruh Indonesia. Sektor kreatif dapat mendapat dukungan dari kebijakan yang mendorong pengembangan industri kreatif, seperti film, musik, seni, desain, dan lain-lain. Sektor UMKM dapat mendapat insentif dari kebijakan yang memberikan kemudahan perizinan, permodalan, dan pemasaran bagi pelaku UMKM. Sektor finansial dapat mendapat dorongan dari kebijakan yang meningkatkan inklusi dan literasi finansial, serta mengoptimalkan peran lembaga keuangan dalam mendukung pemulihan ekonomi.


Beberapa contoh saham potensial dalam sektor-sektor ini antara lain:

- Sektor pariwisata: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Citilink Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Aero Wisata (Persero), PT Indonesia Tourism Development Corporation (Persero).

- Sektor kreatif: PT MNC Studios International Tbk (MSIN), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Cipta Karya Anugerah Tbk (CKRA).

- Sektor UMKM: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).

- Sektor finansial: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).


Potensi Sektor Saham di Masa Depan Sesuai Keadaan Makro Ekonomi Saat Ini yang Serba ESG

Sektor-sektor saham yang diunggulkan oleh masing-masing pasangan calon memiliki potensi yang berbeda-beda di masa depan, tergantung pada keadaan makro ekonomi saat ini yang serba ESG. ESG adalah standar praktik bisnis yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan sosial, dan tata kelola usaha yang baik. Standar ini diukur melalui berbagai indeks seperti S&P Dow Jones Sustainability World Index, SGX ESG Transparency Index, dan IDX ESG Leaders.


ESG menjadi penting karena dapat mempengaruhi reputasi, risiko, dan kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang menerapkan ESG dapat menarik minat investor, konsumen, dan pemangku kepentingan lainnya yang peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Sebaliknya, perusahaan yang tidak menerapkan ESG dapat menghadapi risiko hukum, sanksi, dan boikot yang dapat merugikan bisnisnya.


Berdasarkan analisis kami, sektor-sektor saham yang memiliki potensi tinggi di masa depan sesuai keadaan makro ekonomi saat ini yang serba ESG adalah sektor energi, sektor kesehatan, sektor teknologi dan komunikasi, dan sektor kreatif. Sektor-sektor ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan isu-isu ESG, seperti perubahan iklim, pandemi Covid-19, transformasi digital, dan keberagaman budaya. Sektor-sektor ini juga memiliki prospek pertumbuhan yang baik, karena didukung oleh permintaan yang tinggi, inovasi yang terus berkembang, dan regulasi yang mendukung.


Beberapa contoh saham potensial dalam sektor-sektor ini antara lain:

- Sektor energi: PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Star Energy Geothermal Tbk (STAR), PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA).

- Sektor kesehatan: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Phapros Tbk (PEHA), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).

- Sektor teknologi dan komunikasi: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Link Net Tbk (LINK), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

- Sektor kreatif: PT MNC Studios International Tbk (MSIN), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Cipta Karya Anugerah Tbk (CKRA).


Apa yang Harus Dilakukan Investor Mengenai Hal Ini

Investor yang ingin memanfaatkan peluang sektor saham potensial di pilpres 2024 harus melakukan beberapa hal, antara lain:

- Membuat portofolio saham yang diversifikasi dan seimbang, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti risiko, return, valuasi, likuiditas, dan kinerja historis saham-saham yang dipilih.

- Mengikuti perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dapat memengaruhi pasar saham dan sektor-sektor tertentu, baik secara domestik maupun global.

- Menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan hasil pemilu dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang terpilih, serta memanfaatkan momentum-momentum tertentu, seperti kampanye, debat, quick count, dan pengumuman resmi.

- Menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam investasi, dengan memilih saham-saham yang memiliki nilai ESG yang tinggi, serta menghindari saham-saham yang memiliki nilai ESG yang rendah atau berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, sosial, dan tata kelola.


Demikian artikel yang kami buat tentang sektor saham potensial di pilpres 2024. Kami harap artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin berinvestasi di pasar saham Indonesia. Terima kasih telah membaca artikel ini. 

Komentar