Langsung ke konten utama

Pilih Investasi di Saham Likuid atau Tidak Likuid?

Investasi saham merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dari pasar modal. Namun, tidak semua saham memiliki karakteristik yang sama. Ada saham yang likuid dan ada saham yang tidak likuid. Apa bedanya? Dan mana yang lebih baik untuk dipilih?


Apa Itu Saham Likuid dan Tidak Likuid?

Saham likuid adalah saham yang mudah diperjualbelikan di pasar saham. Saham likuid memiliki volume transaksi yang tinggi, sehingga selalu ada pembeli dan penjual yang siap bertransaksi. Saham likuid biasanya berasal dari perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik, reputasi yang kuat, dan kapitalisasi pasar yang besar. Contoh saham likuid adalah saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45, seperti $ASII, $BBCA, $TLKM, dan lain-lain.


Saham tidak likuid adalah saham yang sulit diperjualbelikan di pasar saham. Saham tidak likuid memiliki volume transaksi yang rendah, sehingga jarang ada pembeli dan penjual yang mau bertransaksi. Saham tidak likuid biasanya berasal dari perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang kurang baik, reputasi yang lemah, dan kapitalisasi pasar yang kecil. Contoh saham tidak likuid adalah saham-saham yang masuk dalam indeks IDX SMC Composite, seperti $KKGI, $MBAP, $INDY, dan lain-lain.


Perbedaan Saham Likuid dan Tidak Likuid

Saham likuid dan tidak likuid memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal risiko, potensi keuntungan, dan strategi investasi. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara saham likuid dan tidak likuid:

  • Risiko. Saham likuid memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham tidak likuid. Hal ini karena saham likuid lebih stabil dan mudah dijual jika terjadi kondisi pasar yang buruk. Saham tidak likuid memiliki risiko yang lebih tinggi karena saham tidak likuid lebih fluktuatif dan sulit dijual jika terjadi kondisi pasar yang buruk. Saham tidak likuid juga lebih rentan terhadap manipulasi harga oleh pihak-pihak tertentu.
  • Potensi keuntungan. Saham likuid memiliki potensi keuntungan yang lebih moderat daripada saham tidak likuid. Hal ini karena saham likuid sudah mencerminkan nilai wajar dari perusahaan, sehingga kenaikan harga sahamnya cenderung lebih lambat dan terbatas. Saham tidak likuid memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi karena saham tidak likuid belum mencerminkan nilai wajar dari perusahaan, sehingga kenaikan harga sahamnya cenderung lebih cepat dan besar. Namun, hal ini juga berarti bahwa saham tidak likuid bisa mengalami penurunan harga yang tajam dan mendadak.
  • Strategi investasi. Saham likuid cocok untuk strategi investasi jangka panjang, karena saham likuid memberikan imbal hasil yang konsisten dan berkelanjutan. Saham likuid juga cocok untuk strategi investasi yang berorientasi pada dividen, karena saham likuid biasanya memberikan dividen yang rutin dan besar. Saham tidak likuid cocok untuk strategi investasi jangka pendek, karena saham tidak likuid memberikan imbal hasil yang spekulatif dan tidak menentu. Saham tidak likuid juga cocok untuk strategi investasi yang berorientasi pada capital gain, karena saham tidak likuid bisa memberikan keuntungan yang luar biasa jika harga sahamnya naik secara signifikan.


Pilih Investasi di Saham Tidak Likuid Namun Berfundamental Baik

Meskipun saham likuid memiliki banyak kelebihan, bukan berarti saham tidak likuid tidak layak untuk dipilih. Ada beberapa saham tidak likuid yang memiliki fundamental yang baik, yaitu memiliki kinerja keuangan yang sehat, prospek bisnis yang cerah, dan manajemen yang profesional. Saham-saham tidak likuid yang berfundamental baik ini bisa menjadi pilihan investasi yang menarik, karena memiliki potensi untuk menjadi saham likuid di masa depan.


Salah satu contoh saham tidak likuid yang berfundamental baik adalah $KKGI, yaitu saham dari PT Resource Alam Indonesia Tbk, yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Saham $KKGI memiliki kinerja keuangan yang baik, dengan laba bersih yang tumbuh 41,5% pada tahun 2023, mencapai Rp 1,1 triliun. Saham $KKGI juga memiliki prospek bisnis yang cerah, karena permintaan batubara global masih tinggi, terutama dari China, India, dan Korea Selatan. Saham $KKGI juga memiliki manajemen yang profesional, yang mampu mengelola operasional perusahaan dengan efisien dan efektif.


Saham $KKGI merupakan saham yang belum diakumulasi oleh big money, yaitu investor-investor besar yang memiliki dana yang besar dan pengaruh yang kuat di pasar saham. Hal ini terlihat dari volume transaksi saham $KKGI yang masih rendah, rata-rata hanya sekitar 1,9 juta lembar saham per hari. Hal ini berarti bahwa harga saham $KKGI masih cenderung undervalue, yaitu masih di bawah nilai wajar dari perusahaan. Saham $KKGI memiliki price to earnings ratio (PER) sebesar 4,2 kali, yang jauh lebih rendah daripada rata-rata PER sektor pertambangan yang sebesar 10,6 kali. Saham $KKGI juga memiliki price to book value ratio (PBV) sebesar 0,8 kali, yang menunjukkan bahwa harga saham $KKGI masih di bawah nilai buku perusahaan.


Saham $KKGI bisa menjadi pilihan investasi yang menarik bagi investor yang mau mengambil risiko lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Saham $KKGI memiliki potensi untuk naik secara signifikan jika big money mulai mengakumulasi saham $KKGI, karena saham $KKGI memiliki fundamental yang baik dan harga yang murah. Contohnya adalah kenaikan saham $KKGI pada bulan September 2023, yang mencapai 68,5%, dari Rp 352 per lembar saham menjadi Rp 593 per lembar saham. Kenaikan ini dipicu oleh adanya akumulasi saham $KKGI oleh UBS AG Singapore S/A Energy Collier Private Limited, yang merupakan salah satu pemegang saham terbesar $KKGI.


Namun, investasi di saham $KKGI juga memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan. Saham $KKGI sangat sensitif terhadap perubahan harga batubara global, yang bisa berfluktuasi secara drastis karena faktor-faktor seperti permintaan dan penawaran, kebijakan pemerintah, kondisi cuaca, dan lain-lain. Saham $KKGI juga rentan terhadap tekanan jual dari investor-investor kecil yang ingin merealisasikan keuntungan mereka, atau dari investor-investor besar yang ingin mengurangi kepemilikan mereka. Saham $KKGI juga bisa terpengaruh oleh isu-isu negatif yang berkaitan dengan perusahaan, seperti masalah lingkungan, hukum, atau persaingan.


Kesimpulan

Investasi di saham likuid atau tidak likuid adalah pilihan yang tergantung pada prinsip dan preferensi masing-masing investor. Saham likuid cocok untuk investor yang menginginkan risiko yang rendah, keuntungan yang moderat, dan investasi jangka panjang. Saham tidak likuid cocok untuk investor yang menginginkan risiko yang tinggi, keuntungan yang tinggi, dan investasi jangka pendek. Saham tidak likuid yang berfundamental baik bisa menjadi pilihan investasi yang menarik, karena memiliki potensi untuk menjadi saham likuid di masa depan. Namun, saham tidak likuid yang berfundamental baik juga memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan, sehingga investor harus berhati-hati dan melakukan analisis yang mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Komentar