Langsung ke konten utama

Pemanfaatan Augmented Reality Pada Berbagai Sektor di Dunia

Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan konten digital yang dibuat oleh komputer. Konten digital tersebut dapat berupa elemen visual, suara, atau stimuli sensorik lainnya yang disampaikan melalui teknologi. Augmented reality memungkinkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata. Augmented reality juga dapat menyisipkan informasi ke dalam dunia maya dan menampilkannya ke dunia nyata dengan bantuan perangkat seperti webcam, kamera, atau kacamata khusus. 


Apa itu Augmented Reality?

Augmented reality adalah teknologi yang memperkaya pengalaman pengguna dengan mengintegrasikan sensasi imersif yang dirasakan sebagai bagian alami dari lingkungan nyata. Augmented reality berbeda dengan virtual reality yang menggantikan lingkungan nyata pengguna dengan lingkungan simulasi yang sepenuhnya. 


Augmented reality dapat didefinisikan sebagai sistem yang memiliki tiga fitur dasar: kombinasi antara dunia nyata dan virtual, interaksi real-time, dan pendaftaran 3D yang akurat antara objek virtual dan nyata. 


Informasi sensorik yang ditimbulkan oleh augmented reality dapat bersifat konstruktif (menambahkan elemen ke lingkungan alami) atau destruktif (menyembunyikan elemen dari lingkungan alami). 


Augmented reality sering disebut sebagai bagian dari mixed reality, yang merupakan gabungan antara augmented reality dan virtual reality. Augmented reality juga memiliki keterkaitan dengan istilah-istilah lain seperti extended reality dan computer-mediated reality. 


Perkembangan Growth Sektor Augmented Reality

Augmented reality adalah salah satu tren yang berkembang di bidang metaverse, komputasi seluler, dan aplikasi bisnis. Augmented reality memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, kreativitas, dan keterlibatan pengguna dalam berbagai sektor industri, seperti pendidikan, komunikasi, medis, hiburan, dan lain-lain. 


Menurut laporan dari Statista, pasar global augmented reality diperkirakan akan mencapai nilai 198 miliar dolar AS pada tahun 2025, meningkat dari 5,91 miliar dolar AS pada tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa augmented reality memiliki prospek yang cerah dan permintaan yang tinggi di masa depan. 


Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan sektor augmented reality antara lain adalah kemajuan teknologi, peningkatan ketersediaan perangkat dan platform augmented reality, penurunan biaya produksi dan konsumsi augmented reality, serta peningkatan kesadaran dan minat masyarakat terhadap augmented reality.  


Alat yang Dibutuhkan Augmented Reality

Untuk dapat menikmati pengalaman augmented reality, pengguna membutuhkan beberapa alat yang dapat mendukung teknologi ini. Alat-alat tersebut antara lain adalah:

  • Perangkat seluler: Perangkat seluler seperti smartphone, tablet, atau laptop dapat digunakan sebagai output device yang menampilkan konten digital berupa video, gambar, animasi, atau model 3D. Perangkat seluler juga memiliki komponen-komponen seperti kamera, sensor, GPS, dan akselerometer yang dapat mendeteksi lokasi, orientasi, dan gerakan pengguna. 
  • Kacamata khusus: Kacamata khusus seperti Google Glass, Microsoft HoloLens, atau Oculus Rift dapat digunakan sebagai alat yang memberikan pengalaman augmented reality yang lebih imersif dan realistis. Kacamata khusus ini memiliki layar transparan yang dapat menampilkan konten digital di depan mata pengguna, sehingga pengguna dapat melihat dunia nyata dan virtual secara bersamaan. Kacamata khusus ini juga memiliki fitur-fitur seperti mikrofon, speaker, kamera, sensor, dan kontroler yang dapat mengatur interaksi pengguna dengan konten digital. 
  • Marker: Marker adalah objek atau gambar yang dapat dikenali oleh sistem augmented reality sebagai titik acuan untuk menempatkan konten digital. Marker dapat berupa kode QR, gambar 2D, atau objek 3D yang memiliki bentuk dan warna yang khas. Marker dapat digunakan untuk mengaktifkan konten digital yang terkait dengan objek atau lokasi tertentu. 


Adopsi Augmented Reality di Negara Maju

Augmented reality telah banyak diadopsi oleh negara-negara maju yang memiliki kemampuan teknologi yang tinggi dan infrastruktur yang memadai. Beberapa contoh adopsi augmented reality di negara maju antara lain adalah:

  • Pendidikan: Augmented reality dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang menarik dan interaktif, yang dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa. Augmented reality dapat menampilkan konten digital yang berkaitan dengan materi pelajaran, seperti gambar, video, animasi, atau model 3D. Augmented reality juga dapat memberikan feedback dan penilaian yang langsung dan akurat kepada siswa. Beberapa aplikasi augmented reality yang digunakan untuk pendidikan antara lain adalah Aurasma, Quiver, Anatomy 4D, dan Elements 4D.  
  • Kesehatan: Augmented reality dapat digunakan sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan kesehatan. Augmented reality dapat membantu dokter dan perawat dalam melakukan diagnosis, pengobatan, pembedahan, atau rehabilitasi pasien. Augmented reality juga dapat membantu pasien dalam memantau kondisi kesehatan, mengikuti resep obat, atau melakukan terapi. Beberapa aplikasi augmented reality yang digunakan untuk kesehatan antara lain adalah EyeDecide, AccuVein, Proximie, dan MindMaze.  
  • Hiburan: Augmented reality dapat digunakan sebagai alat hiburan yang menyenangkan dan menghibur, yang dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan unik kepada pengguna. Augmented reality dapat menampilkan konten digital yang berkaitan dengan hobi, minat, atau preferensi pengguna, seperti game, film, musik, atau olahraga. Augmented reality juga dapat memberikan kesempatan kepada pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital tersebut, baik secara individu maupun sosial. Beberapa aplikasi augmented reality yang digunakan untuk hiburan antara lain adalah Pokemon Go, Ingress, Snapchat, dan IKEA Place.  


Adopsi Augmented Reality di Indonesia

Augmented reality masih merupakan teknologi yang baru dan belum banyak diadopsi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang augmented reality, kurangnya ketersediaan dan aksesibilitas perangkat dan platform augmented reality, kurangnya dukungan dan regulasi dari pemerintah dan industri terkait, serta kurangnya konten dan aplikasi augmented reality yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya lokal.  


Namun, beberapa upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengembangkan dan mempromosikan augmented reality di Indonesia. Beberapa contoh upaya tersebut antara lain adalah:

  • Pendidikan: Beberapa perguruan tinggi dan lembaga pendidikan telah mengadakan penelitian dan pengembangan tentang augmented reality, serta mengintegrasikannya ke dalam kurikulum dan metode pembelajaran. Beberapa contoh perguruan tinggi dan lembaga pendidikan tersebut antara lain adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, dan Dicoding.    
  • Kesehatan: Beberapa rumah sakit dan klinik telah menggunakan augmented reality sebagai alat bantu dalam memberikan layanan kesehatan, terutama dalam bidang bedah dan rehabilitasi. Beberapa contoh rumah sakit dan klinik tersebut antara lain adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan Rumah Sakit Siloam.
  • Hiburan: Beberapa perusahaan dan komunitas telah mengembangkan dan menyediakan konten dan aplikasi augmented reality yang berfokus pada hiburan, seperti game, film, musik, atau olahraga. Beberapa contoh perusahaan dan komunitas tersebut antara lain adalah AR&Co, WIR Group, Assemblr, dan ARnesia.  
  • Pariwisata: Beberapa tempat wisata dan budaya telah menggunakan augmented reality sebagai alat promosi dan edukasi, yang dapat memberikan informasi dan pengalaman yang menarik dan interaktif kepada pengunjung. Beberapa contoh tempat wisata dan budaya tersebut antara lain adalah Museum Nasional, Museum Bank Indonesia, Monumen Nasional, dan Candi Borobudur.  


Apa yang Diperlukan agar Adopsi Augmented Reality Tercapai dengan Baik

Untuk dapat mengadopsi augmented reality dengan baik, Indonesia membutuhkan beberapa hal yang dapat mendukung perkembangan dan penyebaran teknologi ini. Beberapa hal tersebut antara lain adalah:

  • Peningkatan literasi digital dan kesadaran masyarakat: Masyarakat Indonesia perlu diberikan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang apa itu augmented reality, apa manfaat dan tantangan yang ditawarkan, serta bagaimana cara menggunakannya dengan benar dan aman. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, sosialisasi dan kampanye, serta pemberian contoh dan inspirasi yang relevan dan menarik.  
  • Peningkatan ketersediaan dan aksesibilitas perangkat dan platform augmented reality: Perangkat dan platform augmented reality perlu dijadikan lebih mudah didapatkan dan digunakan oleh masyarakat Indonesia, baik dari segi harga, kualitas, kompatibilitas, maupun kenyamanan. Hal ini dapat dilakukan melalui penurunan biaya produksi dan impor, peningkatan kualitas dan spesifikasi, pengembangan standar dan protokol, serta peningkatan konektivitas dan infrastruktur.  
  • Peningkatan dukungan dan regulasi dari pemerintah dan industri terkait: Pemerintah dan industri terkait perlu memberikan dukungan dan regulasi yang dapat mendorong dan mengawasi pengembangan dan penerapan augmented reality di Indonesia, baik dari segi kebijakan, anggaran, insentif, maupun pengawasan. Hal ini dapat dilakukan melalui pembuatan dan penerapan regulasi yang jelas dan adil, pemberian bantuan dan fasilitas yang memadai, pembentukan dan penguatan lembaga dan asosiasi yang kompeten, serta peningkatan kerjasama dan koordinasi antara berbagai pihak.  
  • Peningkatan konten dan aplikasi augmented reality yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya lokal: Konten dan aplikasi augmented reality perlu dijadikan lebih sesuai dan menarik dengan kebutuhan dan budaya lokal, baik dari segi tema, bahasa, estetika, maupun nilai. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian dan pengembangan yang mendalam dan berkelanjutan, penggunaan sumber daya dan talenta lokal yang berkualitas, penghormatan dan pelestarian warisan dan identitas lokal, serta peningkatan partisipasi dan keterlibatan masyarakat lokal.  


Kesimpulan

Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan konten digital yang dibuat oleh komputer. Augmented reality memiliki potensi untuk memberikan manfaat dan tantangan yang besar bagi berbagai sektor industri dan masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Untuk dapat mengadopsi augmented reality dengan baik, Indonesia membutuhkan beberapa hal yang dapat mendukung perkembangan dan penyebaran teknologi ini, seperti peningkatan literasi digital dan kesadaran masyarakat, peningkatan ketersediaan dan aksesibilitas perangkat dan platform augmented reality, peningkatan dukungan dan regulasi dari pemerintah dan industri terkait, serta peningkatan konten dan aplikasi augmented reality yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya lokal.


Demikian artikel yang saya buat tentang pemanfaatan augmented reality di dunia. Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif bagi Anda. Terima kasih.

Komentar