Langsung ke konten utama

Belajar Teknik Averaging Down Saham yang Benar

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang menawarkan potensi keuntungan tinggi, namun juga memiliki risiko yang tidak kecil. Salah satu risiko yang sering dihadapi oleh investor saham adalah harga saham yang turun drastis, sehingga menyebabkan kerugian bagi investor yang sudah membeli saham tersebut. Bagaimana cara mengatasi situasi ini?


Salah satu strategi yang bisa digunakan oleh investor saham adalah averaging down. Averaging down adalah teknik membeli saham secara bertahap ketika harga saham tersebut turun, sehingga rata-rata harga beli saham menjadi lebih rendah. Dengan demikian, investor bisa mengurangi kerugian atau bahkan mendapatkan keuntungan jika harga saham kembali naik.


Namun, averaging down bukanlah strategi yang bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar teknik ini bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa tips belajar teknik averaging down saham yang benar.


Apa itu Average Down pada Saham?

Average down pada saham adalah rumus untuk menghitung rata-rata harga beli saham yang sudah dimiliki oleh investor. Rumusnya adalah sebagai berikut:


Average down = (Harga 1 x Lot 1) + (Harga 2 x Lot 2) + ... + (Harga n x Lot n) / (Lot 1 + Lot 2 + ... + Lot n)


Dimana:

- Harga i adalah harga saham pada saat pembelian ke-i.

- Lot i adalah jumlah lot saham yang dibeli pada saat pembelian ke-i.

- n adalah jumlah kali pembelian saham.


Contoh:

Anda membeli saham ABC dengan harga dan lot sebagai berikut:

- Pembelian pertama: 100 lot dengan harga Rp 1.000 per saham.

- Pembelian kedua: 200 lot dengan harga Rp 800 per saham.

- Pembelian ketiga: 300 lot dengan harga Rp 600 per saham.


Maka, rata-rata harga beli saham ABC Anda adalah:

Average down = (1.000 x 100) + (800 x 200) + (600 x 300) / (100 + 200 + 300) = 340.000 / 600 = 566,67


Artinya, Anda telah menurunkan rata-rata harga beli saham ABC dari Rp 1.000 menjadi Rp 566,67 per saham.


Pentingnya Average Down bagi Investor Jangka Panjang

Averaging down adalah strategi yang cocok bagi investor jangka panjang, yaitu investor yang berinvestasi saham dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dalam jangka waktu yang lama, misalnya lebih dari 5 tahun.


Bagi investor jangka panjang, averaging down memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

- Memperbesar potensi keuntungan

Dengan menurunkan rata-rata harga beli saham, investor bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika harga saham naik kembali. Misalnya, jika harga saham ABC naik menjadi Rp 800 per saham, maka keuntungan investor yang melakukan averaging down adalah:


Keuntungan = (800 - 566,67) x 600 = 139.998


Sedangkan keuntungan investor yang tidak melakukan averaging down adalah:

Keuntungan = (800 - 1.000) x 100 = -20.000


- Memperkecil risiko kerugian

Dengan menurunkan rata-rata harga beli saham, investor bisa mengurangi risiko kerugian jika harga saham turun lebih dalam. Misalnya, jika harga saham ABC turun menjadi Rp 400 per saham, maka kerugian investor yang melakukan averaging down adalah:

Kerugian = (400 - 566,67) x 600 = -100.002


Sedangkan kerugian investor yang tidak melakukan averaging down adalah:

Kerugian = (400 - 1.000) x 100 = -60.000


- Memanfaatkan peluang pasar

Dengan melakukan averaging down, investor bisa memanfaatkan peluang pasar yang sedang mengalami koreksi atau penurunan harga saham. Koreksi pasar adalah fenomena normal yang terjadi karena adanya fluktuasi permintaan dan penawaran saham. Koreksi pasar bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah, sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa depan.


Tidak Asal Beli Ketika Harga Saham Turun

Meskipun averaging down memiliki banyak keuntungan, bukan berarti investor bisa asal beli saham ketika harga saham turun. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan averaging down, yaitu:

- Analisis fundamental saham

Investor harus melakukan analisis fundamental saham, yaitu menganalisis kinerja dan prospek perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Investor harus memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, prospek yang cerah, dan nilai intrinsik yang lebih tinggi daripada harga sahamnya. Jika perusahaan tersebut memiliki kinerja yang buruk, prospek yang suram, dan nilai intrinsik yang lebih rendah daripada harga sahamnya, maka sebaiknya investor tidak melakukan averaging down, karena kemungkinan besar harga saham tersebut akan terus turun dan tidak akan kembali naik.

- Analisis teknikal saham

Investor juga harus melakukan analisis teknikal saham, yaitu menganalisis pergerakan harga saham berdasarkan pola, tren, dan indikator yang ada di grafik saham. Investor harus mengetahui level support dan resistance saham, yaitu level harga yang menjadi batas bawah dan batas atas pergerakan harga saham. Investor harus melakukan averaging down ketika harga saham mendekati atau menyentuh level support, karena kemungkinan besar harga saham akan memantul naik dari level tersebut. Sebaliknya, investor harus menghindari averaging down ketika harga saham mendekati atau menembus level resistance, karena kemungkinan besar harga saham akan terus turun dari level tersebut.

- Pecah porsi average down

Investor harus memecah porsi average down, yaitu membeli saham dengan jumlah lot yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat penurunan harga saham. Investor harus membeli saham dengan jumlah lot yang lebih kecil ketika harga saham turun sedikit, dan membeli saham dengan jumlah lot yang lebih besar ketika harga saham turun banyak. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan rata-rata harga beli saham dan mengurangi risiko kerugian.


Mentor Online: Kakdr dari Komunitas Stockbit

Salah satu cara untuk belajar teknik averaging down saham yang benar adalah dengan memiliki mentor online, yaitu seseorang yang berpengalaman dan ahli dalam bidang investasi saham, yang bisa memberikan saran, tips, dan bimbingan kepada investor pemula.


Salah satu mentor online yang bisa Anda ikuti adalah Kakdr, seorang investor saham yang aktif di komunitas Stockbit, yaitu platform investasi saham bersama komunitas saham terbesar di Indonesia. Kakdr memiliki lebih dari 28 ribu followers dan telah membagikan lebih dari 23 ribu ide investasi saham di Stockbit.


Kakdr dikenal sebagai salah satu investor saham yang menggunakan teknik averaging down pisau jatuh, yaitu teknik membeli saham yang harganya turun tajam dan cepat, seperti pisau yang jatuh. Teknik ini sangat berisiko, namun juga sangat menguntungkan jika dilakukan dengan tepat.


Kakdr telah membuktikan kesuksesannya dengan menggunakan teknik ini, dengan meraih keuntungan yang fantastis dari beberapa saham yang harganya anjlok, seperti saham SCCO, BJTM, dan lain-lain. Kakdr juga sering berbagi ilmu dan pengalaman tentang teknik averaging down saham yang benar di Stockbit, sehingga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi investor lainnya.


Anda bisa mengikuti Kakdr di Stockbit dengan username @kakdr, dan melihat ide-ide investasi saham yang dibagikan olehnya. Anda juga bisa berdiskusi dan bertanya langsung kepada Kakdr tentang teknik averaging down saham yang benar melalui fitur chat yang ada di Stockbit.


Demikian artikel tentang belajar teknik averaging down saham yang benar. Semoga artikel ini bisa membantu Anda untuk menjadi investor saham yang lebih cerdas dan sukses. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar.

Komentar