Langsung ke konten utama

Dampak Bila Student Loan Diterapkan di Indonesia

Student loan atau pinjaman pendidikan adalah salah satu cara untuk membiayai biaya kuliah bagi mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi. Student loan merupakan pinjaman yang diberikan oleh pemerintah atau lembaga keuangan kepada mahasiswa dengan syarat dan ketentuan tertentu, termasuk bunga dan jangka waktu pembayaran. Student loan dapat berupa pinjaman subsidi (subsidized loan) atau pinjaman tanpa subsidi (unsubsidized loan), tergantung pada jenis dan sumber pinjamannya.


Student loan sudah diterapkan di berbagai negara maju, seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Jerman. Tujuan utama dari student loan adalah untuk meningkatkan akses dan kesempatan pendidikan tinggi bagi masyarakat, khususnya yang kurang mampu. Dengan adanya student loan, mahasiswa dapat menyelesaikan studinya tanpa harus khawatir dengan biaya kuliah yang mahal.


Namun, student loan juga memiliki dampak negatif, baik bagi peminjam maupun bagi pemberi pinjaman. Bagi peminjam, student loan dapat menimbulkan beban utang yang berat, terutama jika penghasilan setelah lulus tidak sesuai dengan harapan atau jika kesulitan mencari pekerjaan. Beban utang ini dapat mengganggu kesejahteraan finansial dan psikologis peminjam, serta mengurangi kemampuan mereka untuk berinvestasi atau mengonsumsi barang dan jasa lainnya. Bagi pemberi pinjaman, student loan juga berisiko gagal bayar (default) atau terlambat bayar (delinquency), yang dapat merugikan keuangan dan reputasi mereka.


Bagaimana Penerapan Student Loan di Amerika Serikat?

Amerika Serikat adalah salah satu negara yang memiliki sistem student loan yang besar dan kompleks. Menurut data Federal Reserve, pada tahun 2019, total utang student loan di Amerika Serikat mencapai $1,5 triliun, yang dimiliki oleh lebih dari 44 juta orang. Student loan merupakan sumber utang terbesar kedua setelah hipotek di Amerika Serikat.


Student loan di Amerika Serikat terdiri dari dua jenis utama, yaitu federal student loan dan private student loan. Federal student loan adalah pinjaman yang diberikan oleh pemerintah federal melalui Departemen Pendidikan, dengan bunga yang relatif rendah dan syarat yang lebih fleksibel. Federal student loan dapat berupa subsidized loan, unsubsidized loan, PLUS loan, atau consolidation loan, tergantung pada tingkat pendidikan dan kebutuhan peminjam. Private student loan adalah pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan swasta, seperti bank, koperasi, atau perusahaan fintech, dengan bunga yang lebih tinggi dan syarat yang lebih ketat. Private student loan biasanya digunakan sebagai tambahan atau alternatif jika federal student loan tidak mencukupi atau tidak tersedia.


Peminjam student loan di Amerika Serikat harus membayar kembali pinjamannya setelah lulus atau berhenti kuliah, dengan jangka waktu yang bervariasi antara 10 hingga 30 tahun, tergantung pada jenis dan jumlah pinjamannya. Peminjam juga dapat memilih rencana pembayaran yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi mereka, seperti standard repayment plan, graduated repayment plan, extended repayment plan, income-driven repayment plan, atau loan forgiveness program. Namun, jika peminjam gagal atau terlambat membayar pinjamannya, mereka akan dikenakan denda, bunga tambahan, penurunan skor kredit, atau bahkan tindakan hukum.


Bagaimana Kemungkinan Penerapan Student Loan di Indonesia?

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tantangan besar dalam bidang pendidikan tinggi. Menurut data UNESCO, pada tahun 2018, angka partisipasi bruto (APB) pendidikan tinggi di Indonesia hanya 36,28%, jauh di bawah rata-rata dunia yang mencapai 38,04%. APB pendidikan tinggi adalah persentase jumlah mahasiswa terhadap jumlah penduduk usia 18-23 tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya APB pendidikan tinggi di Indonesia adalah mahalnya biaya kuliah, yang tidak sebanding dengan kemampuan ekonomi sebagian besar masyarakat.


Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia telah memberikan berbagai bentuk bantuan pembiayaan pendidikan, seperti beasiswa, bantuan biaya kuliah tunggal (BBKT), bantuan biaya kuliah (BKK), bantuan biaya hidup (BKH), dan program bidikmisi. Namun, bantuan-bantuan ini masih belum mencukupi dan belum merata, sehingga masih banyak mahasiswa yang tidak mendapatkan bantuan atau mendapatkan bantuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.


Oleh karena itu, beberapa pihak mengusulkan untuk menerapkan skema student loan di Indonesia, sebagai salah satu alternatif atau pelengkap bantuan pembiayaan pendidikan yang ada. Salah satunya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang pada tahun 2024 menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan Dewan Pengawas LPDP sedang mengkaji konsep student loan di Indonesia. Menurut Sri Mulyani, student loan di Indonesia akan mengincar mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi dalam membayar kuliah, dengan sumber dana yang berasal dari dana abadi LPDP.


Namun, wacana student loan di Indonesia juga menuai berbagai tanggapan dan kritik, baik dari kalangan akademisi, praktisi, maupun masyarakat. Beberapa manfaat yang diharapkan dari student loan di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan akses dan kesempatan pendidikan tinggi bagi masyarakat, khususnya yang kurang mampu, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
  • Memberikan insentif dan motivasi bagi mahasiswa untuk belajar lebih giat dan berprestasi, karena mereka harus bertanggung jawab atas pinjaman yang mereka terima dan harus membayarnya kembali di masa depan.
  • Mendorong kemandirian dan kewirausahaan bagi mahasiswa, karena mereka harus mencari dan mengembangkan sumber pendapatan yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman mereka, baik selama kuliah maupun setelah lulus.
  • Mengurangi beban anggaran pemerintah dalam bidang pendidikan, karena sebagian biaya kuliah dapat ditanggung oleh pihak ketiga, seperti lembaga keuangan atau LPDP, sehingga pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk bidang lain yang lebih prioritas.


Di sisi lain, beberapa tantangan dan risiko yang dapat timbul dari student loan di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Menimbulkan beban utang yang berat bagi mahasiswa, terutama jika bunga pinjaman terlalu tinggi, jangka waktu pembayaran terlalu lama, atau penghasilan setelah lulus tidak sesuai dengan harapan atau jika kesulitan mencari pekerjaan.
  • Menyebabkan ketimpangan sosial dan ekonomi, karena mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin akan lebih sulit untuk melunasi pinjaman mereka dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari keluarga kaya, sehingga dapat memperlebar jurang kesenjangan antara kaya dan miskin.
  • Menimbulkan masalah moral dan etika, karena student loan dapat menyalahi prinsip-prinsip agama atau budaya yang melarang atau menghindari utang, terutama utang yang dikenakan bunga, sehingga dapat menimbulkan rasa bersalah atau dosa bagi peminjam.
  • Menyulitkan pengawasan dan penagihan, karena student loan melibatkan banyak pihak, seperti pemerintah, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan mahasiswa, sehingga membutuhkan sistem dan mekanisme yang jelas dan transparan untuk mengatur dan mengontrol aliran dana, data, dan informasi, serta untuk menjamin hak dan kewajiban masing-masing pihak.
  • Menghadapi stereotype negatif, karena masyarakat Indonesia cenderung sulit berkoordinasi dengan pihak penagih hutang. Tidak sesikit masyarakat yang justru malah balik merah bila belum bisa membayar cicilan hutang. Hal seperti ini perlu diperbaiki terlebih dahulu sebelum memperkenalkab produk pinjaman ke masyarakat luas.


Bagaimana Solusi dan Rekomendasi untuk Student Loan di Indonesia?

Mengingat manfaat dan tantangan yang dapat timbul dari student loan di Indonesia, maka perlu adanya solusi dan rekomendasi yang dapat mengoptimalkan potensi positif dan meminimalkan risiko negatif dari skema ini. Beberapa solusi dan rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan kajian mendalam dan komprehensif tentang konsep, desain, dan implementasi student loan di Indonesia, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, lembaga keuangan, perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat. Kajian ini dapat mencakup aspek-aspek seperti sumber dan alokasi dana, kriteria dan mekanisme pemberian pinjaman, bunga dan jangka waktu pembayaran, rencana dan program pembayaran, pengawasan dan penagihan, serta dampak sosial dan ekonomi dari student loan.
  2. Menyusun regulasi dan kebijakan yang jelas dan tegas tentang student loan di Indonesia, yang dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua pihak yang terlibat, serta mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Regulasi dan kebijakan ini dapat mencakup aspek-aspek seperti persyaratan dan prosedur pendaftaran, perjanjian dan kontrak pinjaman, sanksi dan penalti, penyelesaian sengketa, serta transparansi dan akuntabilitas.
  3. Membangun sistem dan infrastruktur yang mendukung operasionalisasi student loan di Indonesia, yang dapat memfasilitasi dan mempermudah proses pemberian, pengelolaan, dan pelunasan pinjaman, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas student loan. Sistem dan infrastruktur ini dapat mencakup aspek-aspek seperti platform digital, database terintegrasi, aplikasi mobile, layanan pelanggan, serta kerjasama antar lembaga.
  4. Melakukan sosialisasi dan edukasi yang luas dan intensif tentang student loan di Indonesia, yang dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya mahasiswa dan calon mahasiswa, tentang konsep, manfaat, dan risiko student loan, serta cara mengajukan, mengelola, dan melunasi pinjaman. Sosialisasi dan edukasi ini dapat dilakukan melalui berbagai media dan kanal, seperti website, sosial media, webinar, seminar, workshop, booklet, poster, video, atau podcast.
  5. Mendorong dan memberikan dukungan bagi mahasiswa yang menerima student loan di Indonesia, yang dapat membantu mereka menyelesaikan studinya dengan baik, mencari dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kompetensi mereka, serta membayar kembali pinjaman mereka tepat waktu. Dukungan ini dapat berupa bimbingan akademik, karir, dan finansial, pelatihan keterampilan dan kewirausahaan, beasiswa tambahan, magang, atau lowongan kerja.


Demikianlah artikel yang saya buat tentang student loan di Indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan pembaca lainnya. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Komentar